Negara mana yang memiliki masa lalu yang paling menyedihkan?

 Kamboja. Negara dengan masa lalu paling menyedihkan.

Bayangkan dalam sekejap, hampir seperempat penduduk suatu negara dibunuh. Bukan karena perang dengan negara lain, tapi oleh bangsanya sendiri. Inilah yang terjadi di Kamboja antara tahun 1975-1979 di bawah rezim Khmer Merah.

Dalam periode singkat itu, sekitar 2 juta orang Kamboja tewas. Mereka dibunuh hanya karena memakai kacamata, karena bisa berbahasa asing, atau karena memiliki tangan yang halus - tanda bahwa mereka terpelajar. Pol Pot, pemimpin Khmer Merah, ingin menciptakan masyarakat agraris murni dengan membasmi kaum intelektual.

Anak-anak dipisahkan dari orangtua mereka dan dipaksa bekerja di ladang. Kota-kota dikosongkan. Uang dihapuskan. Agama dilarang. Bahkan tersenyum pun bisa membuat seseorang dicurigai dan dibunuh. Pembantaian ini dilakukan dengan cara yang sangat kejam - orang-orang dipukuli sampai mati dengan cangkul untuk menghemat peluru.

Yang membuat tragedi ini lebih menyedihkan, dunia internasional seperti menutup mata. Amerika Serikat bahkan sempat mendukung Khmer Merah karena alasan geopolitik melawan Vietnam. Bantuan baru datang ketika Vietnam menginvasi Kamboja tahun 1979.

Dampaknya masih terasa sampai sekarang. Trauma itu diturunkan ke generasi berikutnya. Banyak keluarga Kamboja yang tidak pernah membicarakan periode kelam ini dengan anak-anak mereka. Ada ketakutan kolektif yang masih membayangi.

Killing Fields di Phnom Penh. Di sana ada pohon yang dulunya digunakan untuk membanting bayi-bayi sampai mati. Ada tower yang dipenuhi tengkorak para korban. Tapi yang paling menggetarkan adalah kesunyian di tempat itu. Seolah tanah masih menyimpan jeritan para korban.

Memang banyak negara punya sejarah kelam. Tapi Kamboja berbeda. Ini bukan sekadar pembantaian, tapi upaya sistematis menghapus identitas sebuah bangsa. Dan dilakukan dalam waktu yang sangat singkat, hanya 3 tahun 8 bulan 20 hari.