Thawee Nanra: Sekte Sesat Pengonsumsi Cairan Mayat, dan Daki di Thailand
Pada Mei 2022, pihak berwenang Thailand menangkap Thawee Nanra, seorang pria berusia 75 tahun yang memimpin sebuah sekte kontroversial di provinsi Chaiyaphum. Sekte ini dikenal karena praktik-praktik aneh dan mengerikan, termasuk pemujaan terhadap mayat dan konsumsi cairan tubuh pemimpin mereka sebagai metode penyembuhan penyakit.
Profil Thawee Nanra dan Praktik Sektenya
Thawee Nanra, yang dikenal sebagai "Phra Bida" oleh para pengikutnya, memimpin sekte yang beroperasi di sebuah rumah beratap jerami di dalam hutan terpencil. Para pengikutnya percaya bahwa urin dan dahak Thawee memiliki khasiat penyembuhan untuk berbagai penyakit. Selain itu, ditemukan 11 mayat di sekitar tempat tinggalnya, yang diyakini sebagai jenazah para pengikutnya.
Memakan daki dari pemimpi sekte.
Berisi sisa-sisa dari mayat yang dikumpulkan didalam sebuah guci yang nantinya airnya akan dikonsumsi (dijadikan bumbu somtam).
Pengungkapan dan Penangkapan
Keberadaan sekte ini terungkap setelah seorang wanita melaporkan bahwa ibunya tidak kembali setelah mengunjungi tempat Thawee. Laporan ini menarik perhatian seorang selebriti media sosial di Thailand yang sering mengungkap praktik keagamaan yang meragukan, yang kemudian memicu tindakan dari pihak berwenang. Pada saat penggerebekan, ditemukan bahwa sekte ini telah beroperasi selama lebih dari empat tahun tanpa terdeteksi karena lokasinya yang terpencil.
Tindakan Hukum dan Reaksi Masyarakat
Thawee awalnya didakwa dengan pelanggaran terkait penggunaan lahan hutan secara ilegal dan pelanggaran undang-undang pengendalian penyakit terkait pertemuan massal selama pandemi COVID-19. Pihak berwenang juga mempertimbangkan dakwaan tambahan, termasuk pengelolaan jenazah yang tidak sah. Gubernur Provinsi Chaiyaphum, Kraisorn Kongchalad, menyatakan keterkejutannya bahwa praktik takhayul seperti itu masih ada di era modern ini.
Konteks Sosial dan Keagamaan di Thailand
Mayoritas penduduk Thailand menganut agama Buddha Theravada. Namun, banyak yang juga memegang kepercayaan di luar agama resmi, seperti pemujaan roh lokal dan praktik untuk mengusir setan. Keberadaan sekte seperti yang dipimpin oleh Thawee menunjukkan bahwa kepercayaan takhayul dan praktik keagamaan yang tidak ortodoks masih dapat ditemukan di beberapa bagian masyarakat Thailand.
Kasus Thawee Nanra menyoroti tantangan yang dihadapi pihak berwenang dalam mengawasi dan mengatur praktik keagamaan yang menyimpang, terutama yang beroperasi di daerah terpencil dan tertutup. Meskipun Thailand adalah negara dengan mayoritas penduduk beragama Buddha, kasus ini menunjukkan bahwa kepercayaan dan praktik takhayul masih memiliki tempat di beberapa komunitas, menimbulkan pertanyaan tentang batas antara kebebasan beragama dan perlindungan masyarakat dari praktik yang berpotensi berbahaya.
Komentar
Posting Komentar