Tangisan Anak 10 Tahun: Diberi Makan Nasi Basi, Tidur di Kandang Ayam dan di Siska Hingga Cacat Permanen
Nias Selatan – Sebuah kisah memilukan datang dari Hilikara, Kecamatan Lolowau, Kabupaten Nias Selatan. Seorang anak yatim berusia 10 tahun harus menjalani kehidupan penuh penderitaan setelah kehilangan kedua orang tuanya sejak ia masih bayi. Harapannya untuk mendapatkan perlindungan dan kasih sayang dari paman dan tantenya berakhir menjadi mimpi buruk yang tak terbayangkan.
Dalam sebuah wawancara, anak ini mengungkapkan dengan air mata pengalaman pahit yang ia alami setiap hari. "Saya diberi makan nasi yang sudah basi, minum air yang belum dimasak, dan sering sakit perut setelah makan. Kadang makanan saya dicampur dengan makanan ayam di piring yang kotor," katanya sambil menangis. Ketika ia mengeluh sakit setelah makan, bukannya diberi perhatian, ia justru dipukuli.
Tidur di Kandang Ayam dan Dipaksa Kerja Berat
Kisahnya semakin menyayat hati saat ia menceritakan bahwa setiap malam ia dipaksa tidur di kandang ayam yang penuh dengan kotoran. “Kadang saya lapar tengah malam dan meminta makanan, tapi malah dipukuli oleh tante dan paman saya,” ungkapnya.
Kondisinya semakin memburuk karena ia dipaksa melakukan pekerjaan berat setiap hari, meskipun tubuhnya sudah cacat akibat siksaan yang diterimanya selama bertahun-tahun. “Kalau saya terlambat bekerja atau tidak kuat, saya pasti dipukuli,” tambahnya. Anak ini sering mencoba melarikan diri, namun tidak bisa pergi jauh karena kondisi fisiknya yang lemah dan keterbatasannya.
Polisi Bergerak Cepat
Setelah kisah ini menjadi viral di media sosial, Polres Nias Selatan dan Polsek Lolowau langsung turun tangan. Pihak kepolisian kini tengah melakukan penyelidikan untuk memastikan keadilan bagi anak tersebut. Langkah cepat diambil untuk memberikan perlindungan dan mendalami kasus ini, termasuk memeriksa sejumlah saksi.
Seruan untuk Perlindungan Anak
Kisah ini menjadi pengingat betapa pentingnya menjaga hak anak-anak. Anak ini adalah simbol dari mereka yang hidup dalam bayang-bayang kekerasan tanpa perlindungan. Masyarakat diimbau untuk lebih peduli dan melaporkan segala bentuk kekerasan terhadap anak.
Setiap anak memiliki hak untuk hidup dalam lingkungan yang penuh cinta dan kasih sayang. Mari bersama hentikan kekerasan terhadap anak dan berikan mereka harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Komentar
Posting Komentar