Penemuan Mumi dalam Posisi Terikat dengan Tangan Menutupi Wajah di Peru

 

Pada tahun 2021, arkeolog menemukan mumi berusia lebih dari 800 tahun di situs penggalian di Cajamarquilla, Peru. Yang membuat penemuan ini begitu unik adalah posisi tubuh mumi yang terikat dengan tangan menutupi wajah, memberikan kesan seolah-olah mengalami penderitaan atau ritual khusus sebelum dikuburkan.

Mumi ini ditemukan di sebuah makam bawah tanah yang diyakini berasal dari era pra-Inca, memberikan wawasan baru tentang ritual kematian dan kepercayaan spiritual masyarakat Andes kuno. Artikel ini akan membahas sejarah penemuan, makna budaya posisi mumi, dan analisis ilmiah terhadap tubuh serta barang-barang yang dikuburkan bersamanya.

Sejarah Penemuan Mumi di Cajamarquilla, Peru

Mumi ini ditemukan oleh tim arkeolog dari Universitas Nasional San Marcos, Peru, di situs arkeologi Cajamarquilla, yang terletak sekitar 25 km dari Lima, ibu kota Peru.

Fakta Penemuan

  • Lokasi: Cajamarquilla, Peru
  • Perkiraan Usia: 800–1.200 tahun
  • Periode: Sebelum era Kekaisaran Inca
  • Kondisi Mumi: Duduk dalam posisi fetal, Tangan menutupi wajah, Tubuh terikat dengan tali serat alami
  • Barang-barang kuburan: Keramik, alat-alat batu, sisa makanan, dan sisa-sisa hewan

Mumi ini diperkirakan milik seorang pria berusia 18–22 tahun, yang kemungkinan memiliki status penting dalam komunitasnya.

Makna Budaya dari Posisi Mumi

Posisi tubuh mumi ini sangat tidak biasa dan menarik perhatian para arkeolog. Dalam berbagai budaya kuno di Amerika Selatan, cara seseorang dikuburkan dapat memberikan petunjuk tentang kepercayaan spiritual, status sosial, dan penyebab kematian.

1. Posisi Fetal (Jongkok) dan Kepercayaan tentang Kelahiran Kembali

  • Posisi tubuh yang jongkok dengan tangan menutupi wajah sering ditemukan dalam pemakaman pra-Inca.
  • Posisi ini melambangkan kembali ke rahim ibu, yang mencerminkan keyakinan bahwa kematian bukanlah akhir, tetapi awal dari siklus kehidupan baru.
  • Ini sejalan dengan kepercayaan banyak suku Andes kuno, termasuk suku Wari, Chancay, dan Inca.

2. Tubuh yang Diikat dengan Tali

  • Peneliti menemukan bahwa mumi ini diikat dengan tali serat alami, yang kemungkinan memiliki makna ritual atau spiritual.
  • Beberapa teori menyebutkan bahwa ini adalah bagian dari ritual pengorbanan manusia, di mana individu dikuburkan dalam keadaan terikat untuk mencegah roh jahat kembali ke dunia orang hidup.
  • Teori lain menyatakan bahwa praktik ini dilakukan untuk menghormati roh leluhur, karena orang-orang Andes kuno percaya bahwa roh nenek moyang memiliki kekuatan untuk memengaruhi kehidupan keturunannya.

3. Tangan Menutupi Wajah: Simbol Duka atau Ritual

  • Salah satu aspek yang paling misterius adalah posisi tangan mumi yang menutupi wajahnya.
  • Dalam beberapa budaya, gerakan ini melambangkan penderitaan, kesedihan, atau rasa takut.
  • Namun, beberapa peneliti percaya bahwa ini adalah bagian dari ritual keagamaan, di mana tangan menutupi wajah untuk melindungi roh dari kekuatan jahat atau sebagai tanda penerimaan takdir di akhirat.

Barang-Barang Kuburan: Petunjuk tentang Kehidupan Mumi

Di sekitar makam, para arkeolog menemukan sisa-sisa tanaman, keramik, dan alat-alat sederhana, yang memberikan gambaran tentang kehidupan dan budaya masyarakat saat itu.

1. Sisa-Sisa Makanan

  • Para peneliti menemukan sisa jagung, kacang-kacangan, dan sisa alpaka atau llama, yang mengindikasikan bahwa individu ini memiliki akses ke makanan yang cukup bergizi.
  • Ini menunjukkan bahwa ia mungkin berasal dari kelompok sosial yang lebih tinggi dalam komunitasnya.

2. Keramik dan Alat-Alat Batu

  • Beberapa pecahan tembikar ditemukan di makam, yang menunjukkan bahwa individu ini mungkin terlibat dalam perdagangan atau produksi barang tembikar.
  • Alat-alat batu yang ditemukan mengindikasikan bahwa ia mungkin juga memiliki peran dalam pertanian atau pekerjaan manual lainnya.

3. Persembahan Ritual

  • Selain makanan dan peralatan, para arkeolog menemukan sisa-sisa hewan yang dikorbankan, yang menunjukkan bahwa pemakaman ini mungkin melibatkan ritual pengorbanan untuk menghormati roh orang yang telah meninggal.

Interpretasi Ilmiah dan Penelitian Lanjutan

1. Analisis DNA dan Asal-Usul Mumi

  • Para ilmuwan sedang melakukan analisis DNA untuk menentukan asal-usul individu ini dan apakah ia memiliki hubungan dengan masyarakat pra-Inca lainnya.
  • Penelitian ini juga dapat mengungkap informasi tentang kondisi kesehatan dan penyakit yang mungkin dideritanya.

2. Tes Karbon untuk Menentukan Usia

  • Pengujian karbon telah dilakukan untuk memastikan usia mumi, yang diperkirakan berasal dari 800 hingga 1.200 tahun lalu.
  • Ini menunjukkan bahwa mumi ini hidup sebelum era Kekaisaran Inca, kemungkinan pada masa kebudayaan Chancay atau Wari.

3. Studi tentang Ritual Penguburan Pra-Inca

  • Peneliti sedang menyelidiki apakah posisi tubuh mumi ini adalah bagian dari tradisi umum atau kasus unik dalam kebudayaan pra-Inca.
  • Studi lebih lanjut juga dapat mengungkap apakah ia mengalami kematian alami atau pengorbanan ritual.

Kesimpulan

Penemuan mumi dalam posisi terikat dengan tangan menutupi wajah di Peru telah membuka jendela baru dalam memahami ritual kematian dan kepercayaan spiritual masyarakat Andes kuno.

  • Posisi fetal dan tangan menutupi wajah menunjukkan kemungkinan besar adanya ritual khusus atau kepercayaan terhadap kelahiran kembali.
  • Tubuh yang diikat dengan tali mungkin memiliki makna simbolis untuk menjaga roh tetap di alam baka.
  • Barang-barang kuburan yang ditemukan memberikan wawasan tentang kehidupan sehari-hari individu ini, termasuk pola makan, pekerjaan, dan status sosialnya.
  • Penelitian lebih lanjut sedang dilakukan untuk menentukan asal-usul genetik dan sejarah hidup mumi ini, serta mengungkap apakah ia mengalami kematian alami atau melalui pengorbanan ritual.

Penemuan ini tidak hanya memperkaya pemahaman kita tentang peradaban pra-Inca, tetapi juga menyoroti kompleksitas kepercayaan dan praktik pemakaman masyarakat kuno di Andes.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

VIRAL PADA MASANYA!!! Tragedi Kecelakaan Maut Bus Madu Kismo 2015

Ilmu pengetahuan itu tidak mengenal mana yang baik dan mana yang jahat.

Tragedi Tewasnya Mahasiswi UIN Raden Fatah: Investigasi dan Dampaknya